TASAWUF SEBAGAI MEDIA
MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT, AMAN, MAKMUR, SEJAHTERA DAN BAHAGIA
MAKALAH
Disusun
dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Akhlak Tasawuf
Dosen
Pembimbing: Akhmad Muhaini,SHI.MSI
Oleh:
Elvina Kusuma Maharani
Siti Arum Latifah
Syifaul Jannah
PROGRAM
STUDI MUAMALAH
JURUSAN
SYARIAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM AN-NAWAWI (STAIAN)
PURWOREJO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada
zaman modern ini,banyak pro dan kontra terhadap tasawuf yang lahir sebagai gerakan pemikiran dan
praktik kehidupan umat islam. Karena meski tasawuf itu mempunyai dasar yang
kuat dalam Al-Qur’an dan Hadits,tetapi dalam perkembanganya tasawuf mendapat pengaruh dari luar Islam sehingga ada
diantara ajaran tasawuf dianggap tidak sesuai dengan Islam. Untuk menghindari
kecenderungan yang menyimpang ini, maka tasawuf harus dikembalikan kepada
Al-Qur’an dan Hadits.
Selain
tasawuf merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka tasawuf juga berpengaruh dalam mewujudkan
masyarakat yang sehat, aman, makmur, sejahtera,dan bahagia maka dari itulah
tasawuf sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masyarakat sehat, aman, makmur, sejahtera, bahagia?
2. Bagaimana pengaruh masyarakat
sehat, aman, makmur, sejahtera, bahagia?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Masyarakat
Sehat, Aman, Makmur, Sejahtera, Bahagia Hidup Sehat
Istilah
masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang
memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris
disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai
kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
a.
Pengertian masyarakat
Sehat
Hidup sehat meliputi fisik dan
jiwa. Kesehatan fisik biasanya tergantung pada makanan dan minuman. Makanan dan
minuman yang dikonsumsi harus sehat dan halal. Maka diperlukan
makanan yang sehat dan halal, makanan dan minuman yang tidak sehat dapat
menyebabkan penyakit dan yang haram dapat membentuk karakter yang buruk, dan
karakter yang buruk merupakan cermin dari jiwa yang tidak sehat.
Dalam
tasawuf makanan dianjurkan lebih banyak sayur-sayuran dan buah-buahan, serta
sebaiknya tidak boleh terlalu banyak makan daging,
karena daging dapat membentuk karakter yang keras.
Makanan haram bukan hanya babi, minuman haram
bukan hanya minuman keras, tetapi yang dimaksud makanan dan minuman haram yang
dihasilkan dengan cara yang haram seperti curian, korupsi, dll.
Menurut Syekh Hakim
Mu’inuddin Chisyti, dikalangan sufi ada daftar menu makanan Nabi Muhammad SAW
yang patut diperhatikan dalam memelihara kesehatan yaitu:
1.
Apel, khasiatnya memperkuat jantung
2.
Pisang, memperlancar buang air
3.
Sereal, bermanfaat bagi orang demam
4.
Kemangi, dapat memperkuat jantung
5.
Wortel, dapat memperlancar menstruasi
6.
Kopi, dapat menyembuhkan desentri
7.
Jeruk, baik untuk jantung dan kulit
8.
Madu, dapat menyembuhkan diare
9.
Bayam, dapat melembutkan usus besar
b.
Pengertian Masyarakat Aman
Rasa aman adalah
sesuatu yang mutlak dibutuhkan. Karena itu, tidak heran jika ditemukan sekian
banyak firman Allah dan beraneka kosakata yang digunakan oleh Al-Qur’an dan
Sunnah untuk mengajak semua pihak agar menciptakan keamanan dan perdamaian di
bumi ini. Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
“Siapa di antara kamu yang telah merasa aman
hatinya, sehat badannya dan memiliki makanan sehari-harinya maka ia bagaikan
telah dianugerahi dunia.” (HR. at-Tirmidzi)
Sedemikian berharga rasa aman bagi manusia,
sampai-sampai balasan di dunia yang dijanjikan Allah kepada mereka yang
menyambut ajakan-Nya antara lain adalah rasa aman itu. Allah berfirman:
“Allah telah
berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan
menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS. an-Nur [24]:55)[2]
c.
Pengertian Masyarakat
Makmur
d.
Pengertian Masyarakat Sejahtera
Dilihat dari
pengertiannya, sejahtera sebagaimana dikemukakan dalam Kamus Besar Indonesia
adalah aman, sentosa, damai, makmur, dan selamat (terlepas) dari segala macam
gangguan, kesukaran, dan sebagainya. Pengertian ini sejalan dengan pengertian
“Islam” yang berarti selamat, sentosa, aman, dan damai. Dari pengertiannya ini
dapat dipahami bahwa masalah kesejahteraan sosial sejalan dengan misi Islam itu
sendiri. Misi inilah yang sekaligus menjadi misi kerasulan Nabi Muhammad SAW,
sebagaimana dinyatakan dalam ayat yang berbunyi:
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (Q.S. al-anbiyâ’ [21]: 107).
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (Q.S. al-anbiyâ’ [21]: 107).
Terlihat
bahwa seluruh aspek ajaran Islam ternyata selalu terkait dengan masalah
kesejahteraan sosial. Hubungan dengan Allah misalnya, harus dibarengi dengan
hubungan dengan sesama manusia (habl min Allâh wa habl min an-nâs). Demikian
pula anjuran beriman selalu diiringi dengan anjuran melakukan amal saleh, yang
di dalamnya termasuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
e.
Pengertian Masyarakat
Hidup Bahagia
Hidup sehat
merupakan salah satu syarat untuk hidup bahagia. Orang yang tidak sehat mungkin
sekali tidak bahagia. Selain itu, rasa bahagia muncul dari dalam diri sendiri
berupa sikap hidup, bukan dari luar seperti kekayaan, kekuasaan, popularitas,
dan sebagainya. Sikap hidup itu adalah merasa cukup dan mensyukuri apa yang di
peroleh, bersabar dan senang dengan kehidupannya meski kurang beruntung.
Optimistis dan mencintai kehidupannya.
2. Pengaruh Tasawuh dalam kehidupan masyarakat
a. Pengaruh untuk hidup sehat
Selain
makanan dan minuman, ibadah seperti sholat, puasa,dan dzikir juga ikut
berpengaruh positif terhadap kesehatan. Umat islam wajib mengerjakan sholat
selain untuk beribadah kepada Allah juga pada setiap gerakanya memberikan
dampak positif bagi kesehatan.
Selain
sholat, puasa juga mengandung manfaat bagi kesehatan. Dengan puasa, maka
fungsi-fungsi tubuh diistirahatkan dan diberi peluang untuk segar kembali.
Selama berpuasa kegiatan yang biasa berlangsung dalam pencernaan dikurangi,
sehingga memungkinkan tubuh untuk mengeluarkan bahan-bahan yang tidak berguna
serta memperbaiki kerusakan akibat kesalahan pola makan. Itulah sebabnya Nabi
Muhammad bersabda: “Berpuasalah agar
engkau sehat”.
Selain
yang diterangkan diatas, Zikir juga bermanfaat bagi kesehatan. Zikir berarti
mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah.
Dengan
zikir, pikiran dan perasaan dapat menjadi tenang, sehingga orang akan hidup
sehat, terhindar dari penyakit-penyakit yang biasa timbul dari gangguan jiwa
seperti, stres.[3]
b. Pengaruh untuk hidup aman
Tasawuf mengajarkan kepada kita untuk menjaga silaturahmi antar sesama, karena dengan terjaganya silaturahmi maka pertikaian
antar sesama dapat diminimalisir sehigga terwujudlah kehidupan masyarakat yang
aman
c. Pengaruh Tasawuf untuk hidup
makmur dan sejahtera
ajaran Islam yang pokok (Rukun
Islam), seperti mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan
haji, sangat berkaitan dengan kesejahteraan sosial. Orang yang mengucapkan dua
kalimah syahadat adalah orang yang menegaskan komitmen bahwa hidupnya hanya
akan berpegang pada pentunjuk Allah dan Rasul-Nya. Karena, tidak mungkin orang
mau menciptakan ketenangan jika tidak ada komitmen iman dalam hatinya. Demikian
pula ibadah shalat (khususnya yang dilakukan secara berjama’ah), juga
mengandung maksud agar mau memperhatikan nasib orang lain. Ucapan salam pada
urutan terakhir rangkain shalat berupaya mewujudkan kedamaian.
Selanjutnya, dalam
ibadah puasa seseorang diharapkan dapat merasakan lapar sebagaimana yang biasa
dirasakan oleh orang lain yang berada dalam kekurangan. Kemudian, dalam zakat
juga tampak jelas unsur kesejahteraan sosialnya lebih kuat lagi. Demikian pula
dengan ibadah haji, yang mengajarkan seseorang agar memiliki sikap merasa
sederajat dengan manusia lain.
d. Pengaruh Tasawuf untuk hidup
bahagia
Tasawuf memiliki ajaran untuk hidup
bahagia, yaitu sikap- sikap sufistik. Seperti qana’ah, syukur, sabar, ridha,
raja’, dan mahabbah.
Qana’ah berarti
merasa cukup, berapapun rizki yang di peroleh tetap merasa cukup. Sebelum
merasa cukup orang harus berikhtiar mencari rezeki yang halal. Qana’ah
bertujuan supaya orang tidak berkeluh kesah dengan apa yang di milikinya.
Syukur berarti
berterima kasih kepada Allah atas nikmat yang di beri kepada manusia. Syukur
dapat di lakukan dalam hati, lisan, dan badan. Syukur dengan hati ialah selalu
ingat kepada Allah. Syukur dengan lisan berarti mengucapkan takhmid dan syukur
dengan badan ialah mentaati ajaran Allah, yaitu menjalankan perintah-NYA dan
menjauhi larangan-NYA.
Sabar berarti
menahan. Maksudnya menahan diri dari keluh kesah ketika menjalankan ajaran
Allah dan sewaktu mendapat musibah. Kesabaran ada beberapa macam:
a.
Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada
Allah, memelihara terus menerus, menjaganya dengan ikhlas, dan memperbaikinya
dengan pengetahuan
b.
Sabar untuk menjauhi larangan Allah
c.
Sabar ketika mengalami musibah
Ridha berarti senang, maksudnya senang
menjadikan Allah sebagai tuhan, senang kepada ajaran dan takdirnya. Ridha ada 3
macam:
a.
Ridha kepada Allah sebagai tuhan
maksudnya, tidak mempersekutukannya.
b.
Ridha kepada ajaran Allah yang
diturunkannya melalui Nabi Muhammad baik perintah maupun laranganNya
c.
Ridha kepada takdir Allah baik dalam
keadaan senang maupun sengsara
Raja’ berarti
harapan atau optimism yaitu mengharapkan rahmat Allah, optimism ada 2 tingkat.
Tingkat yang paling tinggi adalah harapan para sufi untuk mendekat dan bertemu
kepada Allah, sedangkan yang paling rendah adalah harapan orang awam yang
mengharapkan kesejahteraan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Optimisme dalam kehidupan dunia
berarti berharap untuk mendapatkan kesejahteraan yang baik, seperti rizki yang
banyak, kedudukan yang tinggi dalam pekerjaan, dan menjadi orang yang berkuasa.
Untuk mencapai ini orang harus bekerja keras dengan cara yang halal, orang yamg
tidak berikhtiar tetapi mengharapkan kehidupan yang baik disebut tamanni
(berangan-angan).
Sikap sufistik yang
membawa hidup menjadi bahagia adalah mahabah. Mahabah berarti cinta,yaitu
mencintai Allah untuk mendekatkan diri kepadaNya. Selain itu ada cinta kepada
diri sendiri, cinta kepada orang tua yang didalamnya orang mengetahui
kesadarannya tentang sejauh mana keharusan untuk berbuat baik kepada mereka
berdua, sehingga tuhan ridha kepadanya.
C.
KESIMPULAN
Istilah
masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang
memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, dalam bahasa indonesia masyarakat
berarti sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Dalam
kehidupan bermasyarakat tasawuf berpengaruh
untuk mewujudkan masyarakat yang sehat(jasmani dan rohani),
aman(sesuatu yang mutlak dibutuhkan),makmur, sejahtera (selamat, sentosa, aman,
dan damai) dan bahagia dengan
sikap-sikap sufistik, seperti qana’ah, syukur, sabar, ridha, raja’ dan
mahabah. Orang yang mengamalkan tasawuf dengan benar akan hidup bahagia.
DAFTAR PUSTAKA
Tebba Sudirman.2008.Manfaat Tasawuf dalam Kehidupan Sehari-hari.Ciputat:
Pustaka IrVan
https://alkhilafahmuslim.wordpress.com/2013/04/26/agama-dan-rasa-aman/
Mohegan Sun: Now Open | Casino, Resort & Spa - Joliet
BalasHapusGuests 상주 출장안마 can now relax, relax, 전주 출장마사지 and indulge in all of 공주 출장마사지 the amenities 군산 출장안마 of Mohegan Sun in scenic southeastern Connecticut. From exciting entertainment, 시흥 출장안마